Sabtu, 28 September 2013

sepeda sederhana

bak SEPEDA dan pedalnya
aku tak ingin mengayuhnya terlalu jauh,
agar kau tak tertinggal sendiri di ujung jalan
lalu hanya ku tuntun dengan kedua tanganku
agar aku dapat berjalan berdua denganmu.
beriring dalam terik mentari yang selalu membakar asa
kau jangan terlalu menyanjungku.
menyamakan dengan yang indah,
apalagi membandingkan dengan yang berkilau
karena aku takut ketinggian,
apalagi bila jatuh pasti sakit rasanya
sebab ku tak sanggup kehilangan.
ini kisah sang penyair.
di atas kertas usang,
sang PENYAIR menumpahkan segala imaji,
menghasilkan syair-syair yang begitu indah untuk dinikmati.
walau berteman sepi, silih angin hanya pengisi
lalu berlalu pergi !
putaran pedal sepedanya terdengar lirih..

Tidak ada komentar: