Senin, 09 September 2013

jembatan ke negriku sedang kandas

laksana kepak sayap menyapu bersih langit biru
masih seperti biasa, meniti hari dalam toreh kisah
tetap silih terjal jalan terlampoi
gerak masih fasih
hingga malapetaka menghampiri
tali perkusi menari lirih
terlepas hingga keurat kaki
nanar hati..
jembatan ke negriku kini kandas tak berarti
apa wabah kendati menalu keliru ?
dari itu, mereka yang disebrang tak terhiraukan lagi
dia tak mengirim pucuk surat kembali
walau ku tahu kita saling menanti
deret papannya terbelah tak terangkah
sedang pengaitnya terkikis berat tindihan
entah salah pejalan..
jembatan itu kini tak terlintasi lagi
hanya jadi pengimbang langkah jembatan lain jadi tapakan
berlembar hari tak ubah menjadi
hanya terpampang dua bibir yang enggan mengatup
lalu disela keduanya, lumbung tak indah menadah mangsa
kau kah yang iklas terjatuh kelumbung itu?
sebab tak ada lagi jembatan penghubung kita, sayang?
dalam sepertiga malam hanya terdengar lantun doa kepiluan
menimang harap di atas barterah sang maha
jembatan ke negriku harap tak terabaikan
agar aku dia dan mereka tak senyap tersekap selotip rindu
yang selalu menindih saat kita saling merangkai kisah dalam satu ruang
di negri dongeng
saat segala ingin terpaparkan
sabar sayang, jembatan ke negri kita akan segera terangkaikan
sabar sayang, setidaknya bukan jembatan hati kita yang kandas :')

Tidak ada komentar: