Senin, 02 Maret 2015

Sebuah Prolog

Ku kirim surat picisan, sekedar menadahkan ucapan kepadamu
Izinkan sekapur sirihku mampir di altar istanamu
Pada ruang yang selalu riuh oleh celoteh para prajurit itu
Meski dalam kejauhan

Izinkan salamku menyambangimu menuai rindu
Memantik nada – nada sederhana menjamah usiamu

Ku rapalkan pinta yang tersudut pada sepinya malamku
Hening wicaraku, meringkuk dalam – dalam wirid memohon kebajikan ‘tuk mu
Berdendang rumi, kembali waktu mempertemukan kita dalam cinta yang padu

Hingga Aku kembali bersua, pada ujung ingatanku mengenangmu
Pada rumah ke dua pelarian anak – anak aksaraku
Dari bayi, toh kebajikan kau cekoki kami dalam belaian

Aku yang bagai daun tak bertangkai, kau punguti lalu ajari arti kehidupan
Hingga lahir kembali dari kandungan ibu ke dua yang maha baik pula
Aahh! Aku kian melankolis saja untuk mengisahkanmu.

Pada pilar ke - 5 penyokongmu hari ini
Terlantar pada samudra pengasinganku,
Izinkanlah sebuah prolog usang ini
Bertandang di tanah tua mu
Semoga berkenan,
Satu aminku atas segala pengharapan untukmu.

Makassar, 1 Maret 2015

Rabu, 31 Desember 2014

penghujung tahun'14

Menikmati waktu dalam seduhan gembitan akhir tahun
Lamat-lamat dentuman merambah kelakar akhir malam
Bulan-bulan lama tlah tumbang, semi pada pucuk gemintang
Riuh kotaku berhiaskan kerlip
Nun apik tersemai ribuan pinta bermega
Terjarahlah kisahmu dalam cangkir dasawarsa
Di setiap teguk, untuk kenanganmu di tahun yg tlah berlalu
Bukankah ribuan cangkir kopi siap kau sajikan di tahun baru ini?
Berbahagialah di setiap seduhan berikutnya.

Selasa, 23 Desember 2014

Penjarahan waktu

Ingin ku kisahkan tentangmu, namun tentang apa?
Juga masih adakah yang 'kan berkenan mendengarkan ku, selepas mereka mencibir tentang sebuah pembodohan akan kisah bermajas indah namun sarat "imaji kotor", entahlah. Mungkin waktu yang mampu membahasakannya.

Aku berdiri di sisi ruas jalan perbatasan. Mematung, memperhatikan tiap lekak - lekuk tak penting itu, namun selalu saja menarik daya tarikku untuk menelisik "apa sebenarnya itu?". Dalam bayang - bayang ketakutanku akan beberapa hal yang bergelantungan akhir - akhir ini. Ketakutan apa itu? entahlah, mungkin waktu mampu membiaskannya.

Aku kikuk menjalani rutinitas ini. Seawam - awamnya kapas tersulut angin berhembus, masih lebih terasingkan Aku di dalam ranahku sendiri. aaah Bodoh! hahaha bisakah Aku menghela nafas senada dengan langkah gontai mereka? atau kerlingan itu, tolong jelaskan apa maksud 'kan itu. Mungkin waktu yang mampu, entahlah.

Aku mendesau dalam rinai hujan. Ku ulangi pembiasaan - biasaku kala dulu, meremah rintiknya dengan jemariku. Dan seperti biasa, ia selalu "curang". Mencari jalan pergi di sela - sela jemariku yang sungguh masih merindunya. Mereka selalu berceletuk aneh tentang hujan dan pembiasaanku, "Bukankah kau menyukainya? lantas mengapa kau hanya berdiam diri?". Ku jawab lirik "Aku Malas". Yaahh, kisah lain merambaku tentang kejenuhan yang seakan menitik di setiap desahanku. Apalah ini, mungkin waktu mampu menerkanya.

Aku lupa akan beberapa hal yang sering urung ku tuliskan karena aral memburu di setiap saat. Tentang segala hal; kepergian yang tiba - tiba oleh seorang sahabat, Limpahan Rahmat-Nya, hingga tentang apa saja itu yang hanya mampu ku eja menjadi satu kata atau kalimat, bahkan hanya sebatas di angan. Mengiang - ngiang hingga abstrak di ingatan. Buruk, kondisiku memburuk setelah ku memutuskan pergi dari Zona ternyamanku. Bukan ku "manja", hanya saja Zona terdahulu sudah di tumbuhi lumut - lumut ilusi yang kian berakar jika tak tanggap ku musnahkan. Namun bukan berarti Aku jahat 'kan itu, hanya saja "niat" yang menghantarkan ku hingga di detik ini " Melerai kisah, pergi 'tuk tidak membawanya sebagai bingkisan di masa transisiku. Aku beranjak, meski masih di rundung kisah - kisah melankolis itu". Ataukah Aku salah mengartikannya? entahlah, mungkin waktu berkenan menafsirkannya.

Aku sedang meniti Idealismeku. Meramunya bak potongan arca, meracik kehidupanku. Bukankah Aku sama dengan mereka, lahir dari ketiadaan dan bahagia dalam kemayaan yang riang oleh gemerlap masa tak dewasa. Aku terlalu bodoh, menghabiskan detik yang berharga untuk hal - hal yang lebih mendengarkan ajaran Setan. Aku terperangah oleh dialek sang apik pemuja kata. Aku, risih ketika orang - orang berkoar tentang pembebasan, sementara hidupnya masih terkekang zaman. lantas, siapa Nabiku untuk itu? Aku bagai sampan yang mengayuh sendiri. Selalu bersandar pada dermaga yang menjanjikan kebajikan, sebab Aku benar - benar tak tahu arah. Ke mana Cita dan cintaku 'kan ku labuhkan? Entahlah, waktu sepertinya tahu, tolong kabarkan secepetnya.

Aaaaah Tuhan. Bisa Aku menghakimi apa yang ku anggap salah di mataku? sebab Aku terlalu terkatung dalam ke Absurd ran suasana. Tak ada yang benar di hadapanku, mereka seakan baik untuk menanti kebodohanku 'tuk mempercayainya. Waktu, dentingkan lah padaku detik yang sesungguhnya. Agar tidak ku terperangah pada sosok yang sebenarnya bukan panutanku.

Seketika ruangku hening; kosong. Bukankah detik - detik ini yang tepat untuk mengertak waktu, juga kepercayaanku(?).

Rabu, 16 Juli 2014

KPU oh KPU..



KPU (komisi Pemilihan Umum) tengah bekerja ekstra keras dan lugas serta teliti. Pasalnya beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 9 juli 2014 rakyat Indonesia telah di suguhkan pesta Demokrasi yang sangat apik, yakni pemilihan Presiden dan Wakil presiden periode 2014-2018. Bukanlah proses pemilihan yang mudah, meski para calonnya hanya terdiri atas dua kandidat. Namun Misi dan Visi yang di paparkan oleh masing-masing Capres-Cawapres dalam berbagai kesempatan baik dalam debat resmi ataupun debat yang di adakan oleh salah satu stasiun Televisi swasta maupun melalui kampanye yang mereka lakukan sangatlah memikat hati rakyat Indonesia.
Selepas tanggal bersejarah itu. Kini mulailah KPU di sibukkan untuk mengrekapitulasikan hasil pemilu tersebut dengan menghitung secara keseluruhan hasil perolehan suara dari 33 Provinsi dan 399 Kabupaten di seluruh Indonesia baik di pelosok negeri maupun di perkotaan dengan batas waktu yg telah di tetapkan hingga tanggal 22 Juli 2014. Dimana pada tanggal tersebut KPU akan secara resmi mengumumkan siapa pemimpin Indonesia yang baru.
Dalam rekapitulasi suara ini lah kejanggalan marak terjadi. Mulai dari banyaknya kertas suara yang tidak sah, tersebarnya beberapa video yang memperlihatkan berbagai macam bentuk kecurangan yang jelas - jelas di lakukan oleh penyelenggaran tempat pemungutan suara tersebut, bahkan adanya dugaan yang mengatakan bahwa beberapa kertas suara telah di lubangi sebelum tiba di TPS yang dikirim melalui Pos maupun "Drop Box". Meski telah di bantu oleh berbagai Badan Survei melalui hitung cepat yang di lakukan dengan pemaparan hasil yang lumayan meyakinkan yang di mana dalam hitung cepat tersebut 8 lembagai survei telah menetapkan pasangan nomor urut 2 sebagai pemenang sedangkan 3 di antaranya lembaga survei memenangkan pasangan nomor urut 1. Namun KPU tidak serta merta membenarkan hasil tersebut. menurut mereka hasil yang benar - benar real akan di publikasikan pada tanggal 22 nanti. Akan tetapi di lansir pada salah satu situs surat kabar unggulan dan Terpercaya di Indonesia, KPU nyaris tidak peka bahkan tak peduli terhadap beberapa keganjilan - keganjilan yang tengah terjadi dalam proses penghitungan suara di Pusat ataupun dalam proses pengiriman kotak suara dari Daerah ke Pusat. Meski kasus ini sudah sering di siarkan di berbagai siaran Televisi dalam edisi berita tentang Pilpres yang di kemas dalam judul topik yang bermacam - macam serta di ulasan sedemikian rupa.
Salah satu daerah yang sangat marak di bicarakan karna besar di indikasi melakukan kecurangan ialah Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Kubu Jokowi-JK menduga kuat ada dugaan kecurangan dan pelanggaran pilpres dalam kasus tersebut.
"Pernyataan Hadar Nafis Gumay soal kasus formulir C1 yang nol bagi Jokowi-JK menunjukkan tidak pekanya KPU terhadap dugaan kuat kecurangan dan pelanggaran dalam pilpres," ujar anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK, Zuhairi Misrawi, melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com, Selasa (15/7/2014).
Zuhairi mengatakan, KPU semestinya dapat segera bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu dan kepala kepolisian untuk melakukan investigasi terhadap keanehan dalam formulir C1 di 17 tempat pemungutan suara di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang. Bawaslu juga telah mengisaratkan agar formulir C1 harus terlebih dahulu di kirim ke pihak Bawaslu sebelum di publikasikan oleh KPU.
Tak berbeda di dalam negeri, di luar negeri pun masih saja di rongrong oleh berbagai macam bentuk kecurangan. Di mana dalam hal ini pemilu yang di tujukan untuk Rakya Indonesia yang berdomisili dan bekerja di luar negeri seperti di Malaysia agar bisa menyalurkan aspirasinya untuk kemajuan negeri Katulistiwa tersebut. Namun dengan di ciumnya berbagai kecurangan yang terjadi, ini seakan mencoreng ke-netralan pemilu Indonesia itu sendiri dan mempermainkan suara rakyat. Maka di harapkan kepada pihak yang berwajib agar bisa bertindak tegas dalam mengusut hal tersebut dan teruntuk para kandidat Calon Presiden dan Wakil Presiden “Marilah belajar jujur kepada negara sendiri sebab rakyat tak butuh pemimpin yang memutar balikkan kebenaran untuk kepentingan segelintir orang apa lagi untuk melindungi para penguasa – penguasa ber-intelek asing”.
 Di jelaskan oleh salah satu Sekjen KPU pada saat di wawancara oleh salah satu pewarta Merto Tv, beliau mengatakan bahwasanya "sampai detik ini belum ada satupun kasus kecurangan pilpres yang sampai di meja saya, jika pun ada pasti akan kami telusuri dan tindak lanjuti." katanya dengan tukas. Namun bukankah dengan demikian sama halnya KPU hanya duduk - duduk manis dan tinggal mempublikasikan hasil hitungannya ke Masyarakat maupun ke media selepas itu perkara selesai atau tinggal menunggu kabar kecurangan itu sendiri yang datang mengetuk pintu KPU dan meminta keadilan? tanpa adannya pengawasan ketat dari pihak berwajib dan dari KPU itu sendiri, penghitungan suara kemungkinan besar tak akan berbeda dari tahun - tahun sebelumnya. Bukankah telah jelas aturan Hukum yang menjelaskan tentang proses Pemilu itu sendiri dalam UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM bahwa “Pemilihan umum secara langsung oleh rakyat merupakan sarana perwuju-dan kedaulatan rakyat guna meng-hasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penye-lenggaraan pemilihan umum secara la-ngsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dapat terwujud apabila dilak-sanakan oleh penyelenggara pemilihan umum yang mempunyai integritas,profesionalitas, dan akuntabilitas.
Dan seharusnya Komisi Pemilihan Umum ini bisa belajar dari pengalamam pemilu tahun - tahun yang lalu, bukan hanya dari segi pengadaan fasilitas kelengkapan alat pemilu yang di persiapan sematang mungkin namun yang terpenting pula ialah pengawasan yang benar - benar netral dan tidak terperdaya ataupun terpikat oleh apapun itu!
Sebab suara rakya hari ini sangatlah menentukan Indonesia beberapa tahun ke depan. Serta animo masyarakat itu sendiri pada pilpres kali ini sangat menunjukkan peningkatan grafik yang sangat siknifikan sekitar 50% dari tahun - tahun yang lalu di mana masyarakat yang Apatis pada tahun lalu, tahun ini malah lebih bersemangat untuk menggunakan hak suaranya. Begitupun dengan para pemilih pemula yang melonjak jumlahnya pada setiap tahun. Ini menandakan semakin dekatnya Bangsa kita menuju perubahan yang benar - benar nyata, masyarakat yang sejahtera yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45 dengan menjunjung asas demokrasi; Dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat.


"Indonesia itu surga indah namun sarat masalah. Karenanya cintai negeri ini dengan aksi dan solusi"  Ridwan kamil (wali kota Bandung)

Senin, 23 Juni 2014

Bismillah, Aku memulainya..


Bismillahi Rahmanirahim, ku hela nafas untuk kesekian kalinya

Dengan bayang - bayang yang masih itu - itu saja, dejavu kah ini? atau otak-ku memang yang telah terprogram hanya memikirkan hal – hal sebatas itu saja? Ah! Sepertinya aku kian terlalu bodoh untuk memikirkan akan hal itu. Lalu? Seseorang;  siapa pun tolong jelaskan semuanya..

Kita manusia, secara nyata baik buruknya memang selalu di rundung bayang – bayang, yah bukankah kita memang memiliki bayangan masing – masing? Semisal saaat kita berdiri di tengah terik mentari sosok hitam menyerupai kita selalu ada berdiri kokoh di sisi lain diri kita juga mengarah ke matahari, entah itu efek sinar mentari ataukan memang seperti itu. Lantas apakah risih jika bayang itu laksana hantu yang selalu mebuntuti kita, meski tak sering kita memikirkannya karna aku pun merasa itu tak penting.

Hingga bayangan lain kerap hadir di beberapa sesi hari – hari kita. Yah kita, bukan cuma aku; ku rasa begitu. Bayangan seperti apa yang ku maksud? Nah, itulah letak keganjilannya. Di satu sisi kita memang memiliki bayangan lain, terlepas dari bayangan diri kita sendiri. Lalu di lain sisi kita kerap berbeda dalam menjelmakan bayangan itu (banyangan ke-2), mari ku kisahkan sepenggal tentang bayangan milikku, yang kurasa sebahagian dari kalian juga memiliki konsep banyangan yang sama hanya saja rupa yang membedakan..

Bayanganku ada di sisi lain diriku, nampak jelas saat sinar mentari menyorotnya, bukankah begitu? Yah kita sudah mengiyakan akan itu. Lalu bayang – bayang yang lain juga tak kalah hebatnya, ia mampu menjelma apa saja dan hinggap di apapun itu semisal pada “fikiran dan hati”. Aku manamakannya bayang – bayang sebab kapan pun itu, hanya itu yang kerap terlintas, ia seakan tersimpan rapi dalam kotak mati ingatanku juga terselip di beberapa lembaran kisah kasih rasaku. Meski ia tak banyak hanya dalam satu rupa namun dia selalu datang dengan beraneka wujud.  Lalu tepatnya ini apa? Entahlah, tak banyak alasan untuk menjelaskannya. Aku saja tak punya banyak alasan untuk itu, kecuali ribuan tanya dan hanya bisa menikmatinya. Yang ku tau dia ibarat klise – klise foto dalam album tua nyaris kusam yang senang mengusik kekosonganku atau sadarku yang mengingat sesuatu. Ia kerap menjelma wajah tulus dengan senyum termanis dan aku mengenalinya meski sesekali harus melupakannya saat sesuatu menghentak akal sehatku juga hati dan perasaanku; pilu

Butuh waktu yang lama untuk mendeskripsikannya, juga tenaga memilah dan mengesampingkannya. Sebab aku sering tak sadar diri hingga meneteskan air mata, padahal pada saat itu aku sedang tidak membaca novel yang menyedihkan atau film yang mengharukan. Dan nyatanya memang butuh proses untuk mengenal bayang – bayang itu dalam wujud abstraknya namun nampak indah pada masanya, meski akal yang kadang ikut terjerembak dalam ketidak warasan olehnya. Senyum mengulum menjadi kecut, pasih pada raut yang ceria sebab itu lah fase kebingungan yang selalu menandakan. Oh tuhan rasaku ialah pemberiaanmu, ku kecap dengan semampuku. Maaf ku beri reaksi berbagai rasa untuknya; senang sedih bingung atau apalah hanya bagian dari ketidak tahuanku menjabarkannya

Dan tiba lah aku pada satu titik terang di ujung perjalanku bersama bayang – bayang itu. Lelah kah aku? Sepertinya tidak. Aku hanya ingin memilah masaku. Yah banyang – bayang itu tak lain tak bukan adalah “masaku yang lalu” yang masih saja mengusikku untuk mengenangnya, mengecap manisnya di waktu yang berbeda, mengingat saatnya di waktu yang sudah tak sama. Ku sematkan nama “masa lalu” untuknya, ku rasa tepat karena dia memang hanya ada di masaku yang lalu, bersama raut itu yang susah hatam di fikiranku meski ingatanku nanti akan lupa, aku yakin di setiap rongga – rongga otakku masih ada sebait tentangnya; aku mengingatmu dalam kehampaan dalam hirup pikuk deru nafasku memburu waktu yang kerap mendahuluiku. 

Aku mengingatmu dalam apa saja, namun usiklah aku hanya pada saat “aku ingin memngingatmu saja”. Ini bukan berarti aku melupakanmu, namun sepahamku kau tlah menjadi kenangan dan bukankah kenangan itu hanya untuk di simpan dalam kotak ingatan dan nantinya hanya untuk di kenanga? Tenanglah, aku belajar banyak darimu, sebab kau tlah menjadi sejarah dalam perjalanan hidupku ini dan tlah banyak warna yang kau torehkan di dalamnya. Aku bahagia memilikimu meski kisah itu tak seindah seperti dongeng – dongeng khayalanku. Aku mensyukuriny.

Aku pun mulai menata sisi hidupku yang sepertinya tlah lama berantakan, mempermanisnya dengan kisah – kisah baru. Aku mulai berjalan dari kediamanku selepas sesuatu itu pergi, bukan berarti ada yang hilang hanya saja kita telah menemukan dua ruas jalan di persimpangan dan pilihan menuntun kita pada yang terbaik. Aku percaya itu, aku yakin yang terbaik selalu ada setelah kesedihan dan jika masih ada sedih pasti sebentar lagi bahagia menyapa. Bukankah kita manusia biasa dan tak sempurna? Dan semakin kita mencari yang sempurna maka semuanya akan buruk. Aku mempelajari itu darimu bayang – bayang masa laluku.

Dan inilah aku dengan segala kekurangan dan sedikit lebihku. Menyusuri sisa hidupku dan masih bersama bayang – bayang ku di sebelah lain diriku menghadap ke mentari juga bayang – bayang lain yang masih ku kenang hingga kapanpun. Aku terus belajar berjalan, berjalan dan berjalan pada titian kehidupan yang telah tuhan torehkan kepadaku. Aku berjalan dari kediamanku yang membisu, kemayaanku yang terpisah oleh nyataku sekian lama hingga jauh nan jauh. Sejauh tapakanku mampu menyusuri lika liku hamparan jalan di depan mata dan bingkisan masa lalu yang selalu ku bawa sampai kapan pun itu. Aku tenang dalam doa – doa yang ku rapalkan kepada-Nya. Hari – hari ku baru penuh celoteh dan haru , malamku yang kelam tetap ku nikmati silih berganti kisah yang ku kecap menjelma lama hadirkan baru lagi. Hingga kepercayaanku yang menuntunku pada apa saja yang telah tergariskan untukku.


Sabtu, 21 Juni 2014

Cara Menghindari PHP dikalangan remaja

sekilas bahwa "PHP" itu sebenernya tidak ada. "PHP" hanyalah julukan yang di buat oleh kaum pencundang yang timbul dari rasa NGAREP kepada seseorang namun harapan yang timbul dari rasa NGAREP itu tidak berhasil terwujud. Untuk membela diri, maka para pecundang ini membuat istilah yang namanya "PHP" kepada orang yang " seolah-seolah" memberikan harapan tersebut. Seusai yang saya bilang, " Berharap lah hanya kepada tuhan masing-masing, Bukan kepada mahluknya (pacar, gebetan)."
 
Yang lebih mirisnya penggunaan isitilah "PHP" ini berasalah dari akun2 jejaring sosial galau yang seolah membahas romansa. Apabila di ikuti secara terus menerus hal ini bisa menyesatkan kita semua, mereka ada virus. Bila agan percaya istilah PHP artinya agan telah termakan bualan omong kosong dari akun galau tersebeut.
 
Bayanagkan saja, apabila sehari2 kehidupan kita di warnai kegalauan, tentunya kita akan membawa aura galau kemana pun dan di mana pun kita berada. Dan hal ini tentu saja membuat agan menjadi sosok yang tidak MENARIK SAMA SEKALI DI MATA LAWAN JENIS. buktinya? silahkan agan cari temen agan yang memang hobby galau, rasakan auranya. apakah agan juga ikut galau? liat kehidupannya apakah ada lawan jenis yang tertarik kepadanya? atau jadi tergila2 kepadanya? tentu saja tidak mungkin dan tidak akan pernah mungkin.
 
kembali lagi ke masalah "PHP", ane akan ngasih suatu kasus, silahkan dinilai sendiri menggunakan nalar agan.
 
 
"Kisah Penjual dan Pembeli"
 
Suatu waktu, fulan ingin menjual gitar kesayangannya. dia pun inisiatif dan langsung meng iklankan gitarnya di kaskus. singkat cerita ada seorang calon pembeli yang seolah sangat tertarik untuk membeli gitar tersebut. percakapan antara penjual dan pembeli pun terjadi. fulan pun sangat yakin bahwa sang pembeli akan PASTI membeli gitar tersebut karna calon pembeli tersebeut sudah banyak menanya dan menunjukan kepastian. fulan pun sangat senang bukan main, dia tidak menyangkan akan ada orang yang membeli gitarnya. namun sayangnya, tiba2 sang pembeli tersebut menghilang ketika sudah ingin deal. fulan pun langsung memaki sang pembeli dalam hatinya dan langsung men doktrim bahwa sang pembeli adalah sang PEMBERI HARAPAN PALSU. Padahal di suatu sisi, sang pembeli menemukan gitar yang sama persis dengan yang fulan jual namun dengan harga yang lebih murah. tentunya sang pembeli akan langsung membelinya. '
 
 
Dari kasus di atas bisa kita lihat bahwa memang istilah "PHP" itu sebenernya tidak ada. perkataan "PHP" hanya timbul apabila sang penuduh mempunyai rasa NGAREP kepada suatu objek/orang namun tidak kesampean. orang-orang yang biasa menggunakan istilah "PHP" juga biasanya selalu ingin menang, selalu keinginannya terpenuhi dan tidak mau mengakui kesalahannya. so bisa kita liat bahwa sifatnya memang mirip sekali dengan perilaku anak kecil yang selalu merengek apabila permintaanya tidak di turuti.
 
NGAREP adalah pangkal nuduh/ngatain orang PHP
 
"cara mengatasinya jadi bagaimana clays?"
 
simple, kalo agan maen twitter dan ngeFOLLOW akun2 galau, berhentilah. karna sesungguhnya itu tidak akan membuat kehidupan romansa agan baik dan bisa mendapatkan cewe idaman agan.
 
kedua, jangan pernah NGAREP kalo lagi PDKT atau tebar pesona ke GEBETAN. NO NGAREP. bawa santai aja dan nikmatin setiap detik bersamanya dan buatlah dia ngerasa se Enjoy mungkin berada bersama agan.
 
ketiga, jangan pernah mikir kejauhan tentang dia, misalnya agan mimpi kalo Gebetan agan udah jadian ama cwo lain. Terus tuh mimpi agan nganggep bahwa itu sebuah "WANGSIT/PETUNJUK" terus agan tiba2 jauhin dia yang sebenernya tinggal sedikit langkah lagi agan bisa jadian. kan fatal akibatnya gara2 berpikir kejauahan. Soalnya, ada juga salah seorang kawan saya yang seperti itu...
 
 
ke empat, tingkatkan lah kualitas diri agan, kerapihan agan, pembawaan agan. Logika sederhana saja, yang mempunyai kualitas diri lebih itu yang MEMILIH, BUKAN YANG DI PILIH dan agan jadi pribadi yang MENARIK di mata lawan jenis. So otomatis, agan bakal kebingungan mau PDKT ama siapa. karna yang deketin agan emang tentunya CWE BERKUALITAS JUGA.
 
contoh sederhanya saja deh, tau cinderela? di kisah tersebut di ceritakan bahwa CINDERELA ADALAH UNTUK PANGERAN. BUKAN UNTUK PEMBANTUNYA PANGERAN.
 
ngerti gan maksudnya? kata lainnya adalah "KUALITAS DIRI YANG BAGUS PASANGANNYA ADALAH KUALITAS DIRI YANG BAGUS JUGA"
 
Kualitas diri itu simple sebenernya, agan suka musik yang berkelas ama penampilan rapih aja udah bisa di bilang kualitas diri yang bagus. serta bisa nyambung ngobrol tentang apa aja alias agan tau BERITA yang sedang terjadi
 
selebihnya tentang "kualitas diri" akan ane bahas di artikel selanjutya.
 
oke pada akhirnya kini agan sudah paham betul apa artinya "PHP"
so masihkah mau menuduh orang "PHP" padahal itu terjadi karna kita yang ngarep dan otomatis itu salah kita. karna tidak ada orang yang nyuruh kita ngarep kan?
 
Masih juga mau follow2 akun galau? yang jelas2 tidak akan membuat kemajuan dalam dunia romansa agan? yang justu itu menjadi Suatu penyakit MINDSET.
 
 
sesunguhnya PHP itu tidak ada, dan itulah arti "PHP" bagi saya.

Sabtu, 10 Mei 2014

Ingin Pulang

Nokta-ku rapuh di tengah jalan,
Terserempak getir menjuring nelangsa
Kumenoleh pada jejak yang tersamarkan
Ada secerca binar, kerontang di redup ilalang

Aku ingin ada di sana,
Di sebuah pantai nan biru, haru namun tak sendu
Yang selalu menolak kebisingan,
Hingga hanya ada suaraku dan
Ombak yang saling bertukar cerita; luka.

Seindah seruit jingga pada senja
Begitulah segala meraba dalam kelana
Dan di abadikan dalam kepiluan berklise kenangan
Jika tanyaku menyeruak, apa tak lagi senyum terkulum; kecut!

Aku di sini tertegun,
Masih menuliskan tentang arti 'sunyi'
Dimana malam mulai menuntut hati tuk mengajakmu menepi, segera

Menunggumu kembali, dirimu yang dulu
Aku menyulam benang takdir menjadi purnama di hadapmu
Kau lautan pasang yang mengombak menenggelamkanku.
Cinta melangit tanpa batas,
Meski detik jam memutar arah kiri lepas.
Di negeri anarki tak bermatahari,
Kaulah penggerus sinar hati, bertuah kasih; perih!