Selasa, 19 November 2013

mulai bosan



sering ku terbangun dari kekakuan
berlari dari kepalsuan sisi lain kehidupan
bagai bergurat lama dalam kuburan
meneguk jerit disela kepicisan 

aku dan bayangan ini
masih serupa dengan kemarin
berbalut kain dua warna, tudung kepala hingga dada
sedang kaki mengukir jarak sambil menciumi kerikil masih sama
mata yang mencumbu debu, bahu yang memikul ilmu 

pena yang mulai tumpul dan kertas seakan tlah dungu
dan raga yang selalu menunggu kereta untuk berlabu
belum berakhir, Hingga kecup Hening malam kembali berlagu


sementara jemu mulai memangsa asa
memaksa ingin untuk segera berkelana
mengusik kepenatan di sela ketenangan
resah menjamah jiwa liar tak terarah

jika bisa menelangsa berwindu sudah terpenjara
bergerilya dalam masa yang bertahta sejarah
hingga jengah ku tak pelak awal prahara
lalu kapan kebebasan menerpa dan jiwa muda berjaya?
kini aku muak serasa ingin muntah saja
jika hanya terbangun dan berbusana dua warna yang sama







Selasa, 12 November 2013

sesaji..

selaksa bergetar daun pintu
terbanting wewangian di tungku cawan
semilir bau meruang dalam rongga
hingga senyap seketika tiada denting yang berirama

nafasnya masih terengah..
mengatur desahan dan ritme darahnya
disudut ruang pedal waktu ikut menentukan
bau langnga kian menghimpit raga
pahit sekejap ditelan pasrah

maksud diri ingin menaklukkan satu hati
namun hanya sepasang kaki yang mampu duduk bersemedi
meramu paras di ujung belati penyempurna mantra
rautnya kian ayu, bersolek elok kamboja melati
maka dialah pengisi hati penghias sanubari

dalam gelap berpelita setitik lilin..
gurat tekat membasu sekujur tubuh
gerak kian luruh dan semerbak wangi tercium imaji
raga seakan bertuan kewarasan beralibi
mengguman kata sembari tersenyum makna kepuasan
aksara dimustaka ku adalan puisii SESAJI!