Senin, 17 Februari 2014

segumpal kasih, belatih mendua

pelik mencekam nalarku
kala setitik embun mendidih
apa yang tengah menjamahmu?
hingga hati rela kau tebas jua
..~,~..
ada kasih terangkai dalam pedati
berbaut sanak hingga ke negeri seberang
ialah sepasang api cinta manik hijau
terbuai kecupan dermaga fana

hingga di penghujung subuh
terkapar paras bermuram durja
tentang tabir mawar penipu senja
kisah sendu dan ilusi menggodanya menari
aahh! isaknya pecah ditelingamu

maka terkutuklah ia dihadapan sang ibu
mimpi manis yang sakau,
dan malam kian pupus di ujung ratapnya
"tertuntunlah pada bisik hati kecilmu". desahmu
entah kantuk mulai menjejali matamu
atau wiridmu yang tak ingin salah mengantarnya

bukanlah kisanak dermawan petuah
hanyalah repihan iba dalam benak
untuk kau bagi, hangatkan kisah dinginnya
jika tak ada aral gendala,
olehnya satu terjal di tapaki
kemana segumpal sayang ia semayamkan
jikalau belatih tlah bermata dua, di sisa tegarnya.



Tidak ada komentar: